Beranda | Artikel
Bersahabat dengan Orang-Orang Yang ikhlas
Kamis, 21 Juli 2022

Bersama Pemateri :
Ustadz Abu Ihsan Al-Atsary

Bersahabat dengan Orang-Orang Yang ikhlas merupakan kajian Islam ilmiah yang disampaikan oleh Ustadz Abu Ihsan Al-Atsaary dalam pembahasan Mendidik Anak Tanpa Amarah. Kajian ini disampaikan pada Selasa, 19 Dzulhijjah 1443 H / 19 Juli 2022 M.

Bersahabat dengan Orang-Orang Yang ikhlas

Di antara cara meraih keikhlasan adalah bersahabat dengan orang-orang yang ikhlas. Jadikanlah mereka sebagai sahabat dekat kita. Karena ini akan berpengaruh terhadap hati. Ketika kita menyaksikan ketulusan dan keikhlasan mereka, maka terdorong diri kita untuk meneladaninya. Karena tentunya meniru lebih mudah daripada melakukan sesuatu tanpa ada contoh. Demikian salah satu keuntungan kita bergaul dengan orang-orang yang ikhlas. Ditambah lagi dalam sebuah hadits, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengatakan:

أولياء الله الذين إذا رؤوا ذكر الله

“Wali-wali Allah adalah orang-orang yang apabila kita melihat mereka maka akan mengingatkan kita kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.” (HR. Ath-Thabrani dan dihasankan oleh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’)

Ini salah satu keuntungan dan faedah kita bersahabat dengan orang-orang yang shalih, bertakwa dan ikhlas. Yaitu kita akan kecipratan kebaikannya. Karena sedikit banyak sifat-sifat yang ada pada teman akan menular ke kita. Maka dari itu Nabi perintahkan kita untuk menadzar siapa yang menjadi teman dekat kita. Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengatakan:

الْمَرْءُ عَلَى دِيْنِ خَلِيْلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ

“Seorang berada diatas kebiasaan/sifat/karakter sahabatnya, maka perhatikanlah dengan siapa dia bersahabat.” (HR Ahmad, Abu Dawud, At-Tirmidzi)

Maka kita perlu memilih teman baik yang bisa mendatangkan keuntungan bukan hanya dunia tapi juga akhirat.

Ja’far bin Sulaiman mengatakan: “Jika aku mendapati hatiku sedang mengeras, aku akan segera pergi bertemu dengan Muhammad bin Wasi’. Karena wajahnya menggambarkan seolah-olah dia baru kehilangan anaknya.” Yaitu orang yang tunduk dan khusyuk.

Fudhail bin Iyadh mengatakan: “Seorang mukmin bila melihat kearah mukmin yang lain maka ia akan mendapatkan pencerahan.” Yaitu ketika kita melihat orang baik maka yang terlintas dalam pikiran kita adalah yang baik-baik dan mengingatkan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Tapi kalau kita melihat orang jahat maka yang terlintas juga hal yang buruk-buruk.

Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

لا تُصَاحِبْ إِلَّا مُؤْمِنًا

“Janganlah kamu bersahabat kecuali dengan orang mukmin.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)

Karena pertemanan dengan orang mukmin akan membawa manfaat. Sedangkan berteman dengan orang fasik justru akan membawa mudharat baik bagi dunia maupun akhirat kita.

Abdullah bin Mubarak mengatakan: “Bila aku melihat wajah Fudhail bin Iyadh, maka kesedihan dihatiku akan hidup kembali, aku akan dapat melawan nafsu dan air mata pun menetes.”

Demikianlah salah satu di antara cara untuk meraih keikhlasan. Yaitu dengan bersahabat dan dekat dengan orang-orang yang ikhlas sehingga kita bisa meneladaninya.

Bagaimana penjelasan lengkapnya? Mari download dan simak mp3 kajiannya.

Download mp3 Kajian


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/51933-bersahabat-dengan-orang-orang-yang-ikhlas/